Mengenal Fungsi dan Jenis-Jenis Bangunan Komersial


 Bangunan Komersial biasanya dibangun dengan desain unik, sehingga mudah menarik perhatian. Hal tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran agar aktivitas perniagaan di dalamnya mudah dikenal dan melekat sebagai ikon brand yang ditawarkan.

Fungsi kenyamanan tak hanya hal utama dalam membangun sebuah gedung, terutama untuk aktivitas perniagaan. Desain yang unik kerap dibutuhkan dalam membangun branding dan strategi pengenalan produk ke masyarakat.

Hal tersebut pada akhirnya memperkenalkan kita pada istilah bangunan komersial. Yang secara makna berarti sebuah tempat yang sengaja dibangun untuk kebutuhan aktivitas perniagaan di tengah-tengah masyarakat.

Pentingnya membangun jenis bangunan ini juga sering disadari oleh developer atau pengembang produk perumahan pada umumnya. Sehingga selain menawarkan konsep hunian konvensional, di sekitar lingkungan juga kerap dibangun Ruko atau Rumah Toko.

Pada lingkungan masyarakat modern, faktor perekonomian sering menjadi hal yang bisa terpisahkan selain pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Karena hal ini kerap berkaitan dengan aktivitas pemenuhan kebutuhan dan mata pencaharian.

Kemudahan fasilitas yang mudah dijangkau kerap menjadi daya tarik sebuah produk perumahan. Sementara bagi pengusaha, produk bangunan komersial dengan desain unik, lokasi yang strategis dan sebagainya dapat meningkatkan potensi bisnis yang akan dibangun.

Di Masyarakat, jenis bangunan komersial beragam, sesuai dengan skala jenis usaha yang sedang dijalankan. Nah, lebih jauh tentang bangunan yang didesain untuk aktivitas bisnis, berikut macam-macam dan faktor yang sering berkaitan dengan bangunan komersial.

Macam-macam Bangunan Komersial

Dalam penerapannya, bangunan Komersial biasanya disesuaikan dengan besar atau kecil, serta jenis usaha yang sedang dijalankan. Dikategorikan berdasarkan jenis usaha, berikut beberapa bangunan perniagaan yang biasa kita jumpai di lingkungan sekitar :

Bangunan ritel. Merupakan bangunan perniagaan sederhana yang biasa kita jumpai untuk usaha kecil dan menengah. Umumnya bangunan dengan jenis usaha ini bisa berupa Ruko (Rumah Toko) atau beberapa sudut rumah yang sengaja dibangun untuk aktivitas jual-beli.

Pasar Swalayan. Jenis ini usaha ini sudah bukan hal baru bagi lingkungan sekitar kita. Biasa juga dikenal dengan Supermarket yang memiliki fasilitas swalayan, atau pembeli dapat mengambil dan mengumpulkan kebutuhan mereka secara langsung sebelum pada akhirnya dibayar di Kasir.

Jenis usaha ini menjamur di masyarakat, dengan jenis bangunan kecil hingga luas, tergantung seberapa besar usaha yang ditawarkan. Di Indonesia jenis usaha waralaba supermarket beberapa diantaranya telah membangun brand, sehingga akrab bagi masyarakat sekitar.

Pertokoan. Biasanya jenis bangunan untuk usaha ini memiliki luas lebih besar dibanding usaha ritel. Dan untuk menjalankan usahanya, dibutuhkan satu tempat khusus yang fungsinya sebagai gerai atau showroom dalam mendisplay produk yang ditawarkan.

Bentuk bangunan ini biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Seperti usaha makanan, kendaraan (sepeda motor dan mobil), atau peralatan elektronik. Proses branding yang tepat dalam hal desain bangunan sering dilakukan untuk menarik perhatian calon konsumen.

Pusat Perbelanjaan. Konsep usaha jenis ini biasanya ditawarkan dalam dua varian, yakni tradisional dan modern. Pada jenis usaha tradisional biasanya tempat dan bentuk gedung ditawarkan sederhana, bahkan secara swadaya pemilik usaha membangun sendiri lapak dagangan atau usaha mereka.

Sementara dalam bentuk modern, pusat perbelanjaan dibangun dalam satu gedung dengan ukuran yang luas. Di dalamnya biasanya menampung banyak pengusaha dalam menjalankan aktivitas perniagaan, jenis usaha ini biasa kita kenal dengan istilah mall.

Gedung Perkantoran. Merupakan salah satu bangunan komersial, karena menjalankan aktivitas perniagaan. Dalam kebutuhannya, bangunan pada jenis aktivitas perniagaan ini dibangun sangat luas, karena terdapat beberapa pemilik perusahaan di dalamnya.

Meski demikian, tak jarang satu gedung perkantoran diisi oleh satu perusahaan berskala besar. Meski tak memiliki standar luas bangunan tertentu, bentuk bangunan yang dihadirkan dalam kebutuhan ini beragam. Bisa berupa bangunan sederhana, hingga gedung pencakar langit.

Faktor dalam Membangun Bangunan Komersial

Seperti telah disebut di atas, tujuan utama mendesain dan mendirikan bangunan komersial adalah untuk memperlancar aktivitas perniagaan. Sehingga dalam proses perencanaan, kebutuhan mendirikan bangunan ini memerlukan beberapa faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya :

Kebutuhan branding. Disadari atau tidak, seperti kemasan produk, bangunan komersial sering menjadi ujung tombak yang menentukan faktor penjualan. Bangunan dengan desain yang unik akan mudah menarik perhatian, dan membantu proses branding atau perkenalan di masyarakat.

Faktor Keamanan. Tidak bisa dipungkiri, aktivitas perniagaan sering mengalami kendala yang cukup berarti karena aktivitas kriminalitas yang tinggi. Sehingga faktor keamanan harus diperhatikan dalam membangun sebuah bangunan komersial.

Disesuaikan dengan budgeting. Bagaimanapun juga bangunan merupakan salah satu aset yang masuk dalam proses budgeting sebuah aktivitas perniagaan. Sehingga dalam pengadaannya, perlu disesuaikan dengan faktor keuangan yang disediakan sebuah perusahaan.

Lokasi yang strategis. Untuk menentukan hal ini biasanya tidak hanya pada tengah kota, atau pemukiman. Tetapi daerah yang memiliki potensi besar dalam mendukung aktivitas perniagaan yang akan dijalankan. Faktor ini juga sebaiknya disiapkan sejak awal, sebelum bangunan didirikan.

Faktor kenyamanan. Suasana kantor yang nyaman dan menyenangkan tidak bisa dipungkiri dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan. Bagi perusahaan besar seperti Google dan Facebook, ruang rekreasi menjadi salah satu stimulus pekerja untuk produktif dan selalu kreatif.

Pengaruh investasi. Aset merupakan salah satu investasi, dan hal tersebut salah satunya gedung komersial. Perubahan dinamika sosial budaya menjadi faktor penentu dalam merancang sebuah bangunan komersial di sebuah lingkungan masyarakat dalam jangka waktu panjang.

Faktor Sosial budaya. Seperti gerai makanan internasional di Indonesia, penyesuaian dengan budaya masyarakat sekitar memegang pengaruh penting dalam potensi perniagaan. Dan hal tersebut bisa dimulai dari rancangan bangunan yang tepat, faktor ini hampir mirip dengan kebutuhan pencitraan.

Penggunaan teknologi. Tak hanya desain yang unik, penambahan ornamen teknologi akan memberi pengaruh tersendiri pandangan masyarakat terhadap bangunan komersial yang akan didirikan. Terlebih jika hal ini untuk kebutuhan penjualan produk berteknologi.

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan adalah menentukan lokasi yang tepat, dan memiliki prospek bisnis yang potensial. Hal ini berkaitan dengan kota atau daerah mana yang dipilih sebagai lokasi mendirikan bangunan untuk menjalankan aktivitas perniagaan.

Meski tak selalu memiliki salah satu faktor di atas, atau bahkan ada faktor lain yang mempengaruhi, mempersiapkan tempat untuk menjalankan aktivitas perniagaan sangat penting hingga saat ini. Bahkan orang akan mudah menaruh kepercayaan jika terdapat bangunan fisik, meski sekarang proses perniagaan banyak dilakukan secara online.

Komentar